Penyakit Ain – Pastinya Anda pernah samar-samar mendengar mengenai penyakit ‘ain, kelihatannya tidak asing ya dalam telinga untuk kaum muslim, karena beberapa lalu sempat ramai jadi pembicaraan publik. Berlainan dengan tipe penyakit yang lain, penyakit ain bukan terhitung tipe penyakit klinis yang pengobatannya memakai penyembuhan atau perawatan tertentu, karena penyakit ‘ain ialah penyakit hati.
Penyakit ain sebagai salah satunya penyakit antara beragam kemampuan supernatural negatif yang sebenarnya telah ada semenjak jaman Nabi dan Rasul. Penyakit rupanya sangat beresiko, bahkan juga Rasulullah SAW sampai minta bantuan Allah SWT agar terbebas dari penyakit ini.
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Dalam kisah Muslim, Rasulullah SAW menyarankan ke semua umatnya untuk minta pelindungan ke Allah SWT dari masalah atau penyakit yang menerpa si anak pada hari kelahirannya. Dampak dari terkenanya penyakit ain ini benar-benar beragam. Penyakit ini bisa jadi membuat orang yang dipandangnya langsung jadi nahas, sakit, bahkan juga sampai mengakibatkan kematian.
Penyakit ain bila disaksikan dengan kacamata Islam, penyakit ‘ain susah diketahui secara klinis, karena kabarnya penyakit ini muncul karena ada penglihatan iri dan dengki dari orang lain. Maka sebenarnya apakah itu penyakit ain, lantas bagaimanakah langkah menghindarinya? Baca keterangan selengkapnya di bawah ini.
[ Daftar Isi ]
Penyakit Ain Itu Apa
Memanglah tidak dapat kita sangkal, jika saat menjalankan hidup benar ada saja hal atau kejadian yang tidak dapat kita terangkan dengan akal pemikiran kita. Misalnya ialah penyakit yang tidak dapat terdeteksi secara medis.
Dalam Islam, kaum muslim mengenali ada penyakit ini yang disebut dalam beberapa hadis. Penyakit ain adalah penyakit yang muncul karena ada penglihatan jahat yang menunjukkan hati iri dan dengki atau bahkan juga juga bisa karena ada ketakjuban yang berlebihan. Akibatnya karena itu, penglihatan itu mengakibatkan penyakit bahkan kematian ke orang yang dipandang.
Penyakit ain ialah sebuah istilah yang dipakai untuk memvisualisasikan sebuah kegetiran yang ditebarkan oleh seseorang pada orang yang lain karena ada rasa cemburu dan iri hati. Pada penyakit ini, penglihatan mata yang memunculkan ketakjuban orang saat menyaksikan suatu hal akan dituruti dengan tanggapan jiwa negatif.
Simpelnya, setan manfaatkan rasa iri dan dengki atau bahkan juga satu ketakjuban yang terlalu berlebih melalui penglihatan seorang. Dia selanjutnya mengirim sebuah panah hasad ke orang yang dikaguminya terlalu berlebih itu atau yang dibencinya hingga memunculkan satu penyakit bahkan kematian.
Dalam kitab Tauhid, penyakit ain diterangkan sebagai sebuah penyakit atau masalah yang disebabkan karena ada penglihatan mata.
Beberapa ulama banyak juga yang mengatakan mengenai penyakit ini dalam beberapa ayat sebagai berikut, yang maknanya:
“Penyakit ain sebagai penglihatan takjub atau kagum yang dibarengi dengan rasa dengki iri dari seorang yang memiliki perilaku jelek yang menyebabkan ada bahaya ke orang yang dilihatnya.” (Syekh Ibnu Bantai al-Asqalany, Fath al-Bari, juz 10. Hal.200)
Bukan hanya terjadi ke orang dewasa saja, penyakit ini bisa juga serang siapa saja terhitung anak-anak. Ini umumnya diikuti dengan saat orang-tua telah bawa anaknya untuk berobat ke beragam tempat, namun tetap gagal pulih, karena penyakitnya bukan datang dari medis.
Dalam buku Thibbun Nabawi : Pantauan Syari`At Dan Klinis, disebut jika istri Imran pernah berdoa saat melahirkan Maryam, Allah SWT berfirman yang ini berarti:
“Karena itu ketika istri Imran melahirkan anaknya, ia juga berbicara: Ya Tuhanku, sebenarnya saya melahirkan seorang anak wanita; dan Allah lebih ketahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak lai-laki tidak seperti anak wanita. Sebenarnya saya sudah memberikan nama ia Maryam dan saya meminta pelindungan buatnya dan anak-anak turunannya ke (perawatan) kamu dibanding syaitan yang terkutuk.“
Dalam buku Thibbun Nabawi : Pantauan Syari`At Dan Klinis menjawab semua beberapa pertanyaan berkenaan Thibbun nabawi yang sering jadi pembicaraan kaum muslim, seperti penyakit ain, penyembuhan dengan memakai madu dan habatussauda, bekam, diet, dan ruqyah. Buku ini menyingkap mengenai jalinan di antara penyembuhan klinis dan thibbun nabawi yang kerap disalah ketahui oleh orang Islam.
Dari firman Allah yang disebut pada buku Thibbun Nabawi : Pantauan Syari`At Dan Klinis, karena itu dapat dimengerti jika sesudah seorang anak lahir ke dunia, sangat penting untuk orang-tua untuk meminta untuk diberi pelindungan ke Allah SWT dari ada masalah penyakit klinis atau non-medis seperti penyakit ain.
Ciri-Ciri Penyakit Ain
Penyakit ain itu seperti apa? Beberapa ulama mengatakan beberapa ciri-ciri yang dirasakan oleh seorang yang terkena penyakit ‘ain. Namun, ciri-ciri ini dapat berbeda di antara seseorang sama orang yang lain. Adapun beberapa ciri umum dari penyakit ain, yakni:
- Alami permasalahan dengan kesehatan tapi tidak bisa teridentifikasi secara medis.
- Mukanya kelihatan lemas, pucat, dan kerap berkeringat.
- Beralih saat dia dengar suara murotal atau suara adzan.
- Sering menyaksikan beberapa hal yang menakutkan.
- Benar-benar sukai menyendiri dan sukai lakukan beberapa hal yang aneh
- Kerap berasa tidak senang atas semua perolehan dan keberkahan yang diberi oleh Allah SWT.
- Tidak mempunyai selera makan
- Sering alami keringat dingin dan buang air kecil
- Memiliki emosi yang terlalu berlebih
- Mempunyai ketakutan berlebihan dan tidak lumrah
- Dada sangat terasa sesak dan disertai dengan rasa kuatir
- Kerap menguap dan tersengal-sengal
- Kerap berasa sakit di kepala yang beralih-pindah
- Detak jantung cepat sekali dan tidak teratur
- Alami rasa ngilu yang beralih-pindah dari sisi bawah punggung sampai ke pundak
- Sukai berasa mati rasa
- Kerap bersendawa
Penyakit Ini Disebabkan karena Iri dan Dengki
Dalam buku Thibbun Nabawi disebut jika pemicu terkenanya penyakit ini ialah penglihatan mata orang yang dengki (hasad) dan takjub (kagum) ke anak-anak.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan jika penyakit ain bisa jadi terjadi tanpa menyaksikan secara langsung. Dia menjelaskan jika jiwa beberapa orang sebagai pemicu penyakit ini bisa jadi memunculkan penyakit ain tak perlu menyaksikannya (secara langsung).
Bahkan juga, kadang, ada pula orang buta lalu digambarkan suatu hal ke orang buta itu dan jiwanya itu dapat memunculkan penyakit ain, walau dia tidak menyaksikannya. Karena itu, tidak salah bila Allah SWT memerintah ke semua umat-Nya untuk berlindung dibanding hasad.
Bagaimana juga, hasad sebuah tindakan yang nista, dan termasuk dalam adab madzmumah. Orang yang berasa iri dan dengki akan inginkan sebuah kepuasan seseorang atau mengharap bila kepuasan itu ditiadakan dari orang yang berkaitan itu.
Baca Juga: Bongkar Biaya Umroh yang Sebenarnya
Penyakit ini Dapat Terjadi Pada Benda Mati
Beberapa ulama menjelaskan jika benda mati bisa juga terserang penyakit ain. Sebuah benda mati yang terserang penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan atau remuk secara tiba-tiba. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW berdoa yang maknanya:
“Ya Allah saya minta ampun dan keselamatan pada agamaku, duniaku, hartaku, dan keluargaku.” (HR. Abu Daud)
Beberapa ulama jadikan ayat berikut sebagai alasan jika harta dapat terserang penyakit ain dan bisa di ruqyah saat terserang penyakit ain. Ibnu Katsir menjelaskan yang maknanya:
“Beberapa salaf menjelaskan: orang yang mengagumi akan kondisinya atau hartanya atau pada anaknya, sebaiknya katakan maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah. Ini diambil dari ayat yang mulia ini” (Tafsiran Ibnu Katsir).
Mencegah Penyakit ‘Ain
Dalam Islam, sudah diterangkan cara-cara yang dapat dilaksanakan untuk menahan terkenanya penyakit ain. Yakni satu diantaranya dengan berdoa kebaikan setiap orang dan minta keselamatan dan pelindungan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda “Bila seorang dari kalian menyaksikan dalam diri saudaranya suatu hal yang mengagumkan, karena itu doakanlah keberkahan untuknya, karena ain itu betul adanya.” (QS. An Nasa-i No.10872 dishahihkan Al Albani dalam Shahih An-Nasa-i).
Disamping itu beberapa pasien penyakit ini dapat lakukan ruqyah. Penyakit ain bisa juga sembuh dengan dekatkan diri pada Allah SWT. Dengan teratur membaca al-Quran, berdoa dan melakukan zikir. Surat-surat dalam Al-Quran bisa juga dihafalkan dan dibaca dengan teratur supaya terbebas dari penyakit ain. Seperti surat An-Naas, Al-Falaq, surat Al-Ikhlas, Surat Al-Baqarah, dan Ayat Kursi.
Penyakit Ain Pada Bayi
Diberi anugerah yang paling indah, yang lucu, dan menggemaskan di jaman saat ini membikin tidak minimal orangtua yang tergoda untuk membagi peristiwa sang kecil di sosial media mereka.
Sebenarnya memanglah tidak ada pembatasan ke siapaun tidak untuk membagi photo atau video sang buah kesayangan ke media sosial. Namun, harus diingat, jika membagi photo dan video anak di sosial media dapat menjadi satu diantara pembuka kesempatan paling besar untuk sang bayi terserang penyakit ain.
Mencuplik Islampost, hal itu bisa jadi muncul karena ada penglihatan hasad ke gambar itu atau kagum pada gambar itu. Penglihatan mata memiliki kandungan sebuah inti. Penglihatan mata dapat berpengaruh jelek untuk kesehatan seorang khususnya pada anak-anak.
Karena itu Rasulullah SAW minta pelindungan ke Allah untuk Hasan dan Husein saat umur kanak-kanak supaya terbebas dari masalah setan dan dampak penglihatan mata hasut dan jahat.
Dikutip dari Nahdatul Ulama, dari sisi ada penglihatan jahat sarat dengan kebencian, penglihatan yang kagum dan kesenangan yang melimpah-luap tanpa diimbangi dengan dzikrullah bisa juga bawa dampak yang negatif pada objectnya.
Pernah diceritakan jika sekitar 70.000 warga wafat saat itu juga, sesudah ada salah seorang nabi di periode dulu melalui negeri mereka melihat kagum akan pada hidupnya makmur dan warga.
Pada bayi, tanda-tanda penyakit ini umumnya berbentuk bayi menangis secara terus-terusan tiada henti, selanjutnya bayi tidak mau menyusu tanpa ada alasan yang terang dalam waktu lama dan dapat membuat bayi itu alami kekurangan gizi.
Dan yang juga sangat penting untuk dipahami ialah penyakit ini bisa jadi ada walau mata sang aktor tidak punya niat mencelakakan bayi itu. Mereka cuma takjub dan kagum.
Ibnul Qayyim Rahimahullah menerangkan jika, “Jiwa orang sebagai pemicu ‘ain bisa jadi memunculkan penyakit ‘ain tak perlu dengan melihat.“
“Bahkan juga kadang ada orang buta, selanjutnya dikisahkan mengenai suatu hal padanya, jiwanya dapat memunculkan penyakit ‘ain, walau ia tidak menyaksikannya. Ada beberapa pemicu ‘ain yang menjadi karena berlangsungnya ‘ain, cukup dengan narasi saja tanpa saksikan secara langsung,” (Zadul Ma’ad 4/149).
Cara Mengobati Penyakit Ain
Dalam Thibbun Nabawi : Pantauan Syari`At dan Klinis, langkah untuk menyembuhkan penyakit ain ialah dengan membaca doa-doa shahih dan ayat-ayat A-Quran. Sama seperti yang diriwayatkan oleh hadis Muslim, Rasulullah SAW pernah berdoa untuk Hasan dan Husein.
“Bernama Allah, saya meruqyahmu dari segala hal yang menyakitimu, dari kejahatan tiap jiwa atau tiap mata yang dengki, mudah-mudahan Allah menyembuhkanmu, bernama Allah saya meruqyahmu.” (HR.Muslim)
Allah selalu memberi pesan agar umat-Nya selalu bertawakal saat sedang memperoleh masalah berbentuk penyakit. Dalam Al-Quran disebut pada surat At-Tagabun ayat 11, Allah SWT berfirman, yang maknanya:
“Tidak ada suatu hal bencana yang menerpa (seorang). Terkecuali dengan ijin Allah; dan siapa saja memiliki iman ke Allah, pasti Allah akan memberikan panduan ke hatinya. Dan Allah Maha Ketahui semua sesuatu.”
Juga penting untuk sama-sama jaga tali bersilahturahmi untuk menahan berlangsungnya beberapa hal pekerja yang hadirnya dari sikap iri, dengki, benci. Rasulullah SAW bersabda, yang maknanya:
“Jangan sampai kalian sama-sama membenci, sama-sama memutuskan jalinan, sama-sama menjauh, sama-sama hasad. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari Muslim)
Dalam ensiklopedi ruqyah, disebut ada tiga langkah untuk mengobati penyakit ain, salah satunya dengan berikut ini.
- Mandi
Bila ada seorang yang menerpakan ain dan bisa dibuktikan karena pemikiran orang itu, karena itu seorang peruqyah memerintah orang itu untuk mandi selanjutnya air sisa mandinya diguyurkan ke belakang badan yang terserang penyakit ini. Air yang dipakai harus datang dari dalam bejana. - Wudhu
Penyembuhan ain yang diberikan Rasulullah ialah berwudhu. Orang yang menerpakan ain akan disuruh untuk berwudhu, lalu air sisa wudhu itu diguyurkan ke belakang tubuh orang yang terserang penyakit ini. - Ruqyah
Sistem ruqyah hampir serupa dengan ruqyah pada dampak jin, cuma ada langkah dan doa yang secara eksklusif mengenai penyakit ini.
Tersebut info sekitar penyakit ain, mudah-mudahan kita dijauhi dari rasa iri dan dengki, ya. Mudah-mudahan kita selalu dikitari oleh beberapa orang baik yang selalu jaga penglihatannya dari hal buruk.