Tasmiyah dan aqiqah adalah dua ritual penting dalam Islam. Tasmiyah merupakan doa yang diucapkan sebelum menyembelih hewan, sementara aqiqah adalah penyembelihan hewan yang dilakukan untuk merayakan kelahiran seorang bayi. Keduanya memiliki makna dan tujuan yang penting bagi umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai tasmiyah dan aqiqah dalam Islam, serta tata cara melakukan ritual tersebut.
[ Daftar Isi ]
Pengertian Tasmiyah dalam Islam
Tasmiyah adalah proses menyebut nama Allah SWT saat akan memulai melakukan suatu aktivitas. Dalam konteks aqiqah, tasmiyah dilakukan saat akan menyembelih hewan yang akan dijadikan kurban untuk bayi yang baru lahir.
Menurut ajaran Islam, tasmiyah merupakan amalan yang dianjurkan dan penting untuk dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan agar segala aktivitas yang dilakukan mendapatkan berkah dan rahmat dari-Nya.
Dalam situasi apapun, baik saat akan memulai makan, memulai bekerja, atau melakukan aktivitas lainnya, seorang muslim diwajibkan untuk mengucapkan kalimat tasmiyah “Bismillah hirrahman nirrahim” yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Pengertian Aqiqah dalam Islam
Aqiqah adalah sebuah ibadah pengorbanan yang dilakukan seorang muslim setelah kelahiran bayi. Ibadah ini dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas karunia berupa kelahiran anak yang sehat. Selain itu, aqiqah juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap kaum yang membutuhkan.
Dalam pelaksanaannya, aqiqah dilakukan dengan cara menyembelih seekor hewan kurban yang umumnya berupa kambing atau domba. Kemudian daging dari hewan tersebut dibagi-bagikan kepada keluarga, tetangga, dan kaum dhuafa yang membutuhkan.
Secara syariat, aqiqah dianjurkan dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Namun, tidak ada hukum wajib dalam aqiqah, sehingga dapat dilakukan kapan saja setelah kelahiran bayi.
Baca Juga: Sejarah 12 Anak Yakub
Tata Cara Melakukan Tasmiyah dan Aqiqah
Tasmiyah dan aqiqah adalah ritual penting dalam agama Islam yang dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Tasmiyah adalah mengucapkan kata-kata tertentu saat menyembelih hewan untuk mempersembahkan dagingnya kepada Allah SWT. Sedangkan aqiqah adalah ritual memotong rambut bayi yang baru lahir dan menyembelih hewan untuk mempersembahkan dagingnya kepada Allah SWT sebagai rasa syukur atas kelahiran bayi.
Zaman sekarang orang lebih banyak menggunakan jasa catering paket aqiqah agar lebih mudah dan praktis.
Berikut adalah tata cara melakukan tasmiyah dan aqiqah:
Tata Cara Melakukan Tasmiyah
1. Pastikan hewan yang disembelih adalah hewan yang halal dan sehat. Hewan yang dijadikan sebagai qurban bisa berupa sapi, kambing, atau domba.
2. Bacakan tasmiyah ketika akan menyembelih hewan:
Tasmiyah untuk menyembelih sapi atau kambing: | Bismillahi Allahu Akbar |
---|---|
Tasmiyah untuk menyembelih domba: | Bismillah |
3. Segera setelah itu, lakukan penyembelihan pada bagian leher hewan dengan mempergunakan pisau yang tajam.
Tata Cara Melakukan Aqiqah
1. Persiapkan hewan yang akan disembelih. Sebaiknya pilih hewan yang sehat dan gemuk. Hewan yang cocok untuk aqiqah bisa berupa domba atau kambing.
2. Bacakan tasmiyah sebelum menyembelih hewan. Tasmiyah yang dibaca sama dengan tasmiyah untuk qurban.
3. Setelah menyembelih hewan, potong daging menjadi beberapa bagian dan dibagikan kepada orang-orang yang hadir. Sisakan juga bagi keluarga sendiri untuk dimasak dan disajikan saat perayaan aqiqah berlangsung.
Kapan Sebaiknya Melakukan Tasmiyah dan Aqiqah?
Untuk tasmiyah, sebaiknya dilakukan segera setelah penyembelihan hewan qurban. Sedangkan untuk aqiqah, idealnya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Namun, jika ada kendala, aqiqah bisa dilakukan kapan saja sebelum anak menginjak usia dua tahun.
Siapa yang Boleh Melakukan Tasmiyah dan Aqiqah?
Siapa saja bisa melakukan tasmiyah dan aqiqah, asalkan memenuhi syarat-syarat dalam agama Islam. Namun, sebaiknya tasmiyah dan aqiqah dilakukan oleh keluarga terdekat dan orang yang ahli dalam menyembelih hewan.
Pengertian Aqiqah dalam Islam
Aqiqah adalah suatu bentuk ibadah dalam Islam yang melibatkan pemotongan hewan kurban pada saat kelahiran seorang bayi. Biasanya, aqiqah dilakukan ketika bayi berusia tujuh hari. Aqiqah merupakan kewajiban bagi orangtua yang mampu untuk melaksanakannya, namun tidak diwajibkan bagi mereka yang tidak mampu.
Secara harfiah, aqiqah berasal dari bahasa Arab yang berarti “memotong”. Dalam konteks Islam, aqiqah dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang bayi. Selain itu, aqiqah juga memiliki makna untuk membersihkan bayi dari segala dosa dan kesalahan serta untuk mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan orangtua atas kelahiran anak.
Hikmah dan Keutamaan Aqiqah dalam Islam
Ada beberapa hikmah atau manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan aqiqah dalam Islam, di antaranya:
Pertama, aqiqah dapat meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat kelahiran seorang bayi.
Kedua, aqiqah dapat membersihkan bayi dari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan oleh orangtuanya sejak bayi itu masih dalam kandungan. Dengan demikian, bayi tersebut akan lahir dalam keadaan yang bersih dan suci.
Ketiga, aqiqah dapat menjadi sarana meraih keberkahan dari Allah SWT dan membuka pintu rezeki yang lebih luas.
Keempat, aqiqah dapat menjadi sarana untuk memberikan manfaat kepada orang lain, terutama kepada orang-orang yang membutuhkan. Biasanya, daging hasil aqiqah dibagikan kepada orang miskin atau diberikan kepada keluarga dan teman-teman sebagai bentuk perayaan atas kelahiran bayi.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW menyampaikan bahwa aqiqah adalah sunnah baginya. Dalam hadis tersebut juga disebutkan bahwa seseorang yang melaksanakan aqiqah akan diperolehkan pahala yang senilai dengan hewan yang dipotong. Oleh karena itu, pelaksanaan aqiqah adalah suatu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.