Pernahkah kita merasa seolah-olah banyak hal terasa terlalu berat untuk dihadapi dan kita merasa berada dalam situasi yang mana kita tidak melihat cara untuk keluar? Apakah kita melihat masalah di dunia kita hari ini dan bertanya-tanya bagaimana semua masalah bisa diselesaikan? Jika kita merasa tidak tahu jalan keluar untuk menyelesaikan masalah, belajarlah dari kisah Nabi Yunus.
Kisah Nabi Yunus adalah kisah abadi yang memberi tahu kita bahwa akan ada jalan keluar untuk setiap masalah kalau saja kita memiliki iman yang kuat dan percaya kepada Allah. Seperti apakah kisah beliau lebih lengkapnya?
[ Daftar Isi ]
Panggilan Dakwah Nabi Yunus
Nabi Yunus bin Matta dikirim oleh Allah kepada orang-orang Niniwe, sebuah kota di daerah Mosul di Irak utara. Allah SWT meminta Nabi Yunus untuk berdakwah kepada orang-orang di Niniwe.
Niniwe sendiri adalah kota besar, ibu kota Asyur, dan kota itu menjadi tempat yang sangat buruk karena dipenuhi oleh orang-orang yang kufur. Yunus pergi ke kota itu dan mengajak orang-orang Niniwe untuk meninggalkan kebiasaan buruk mereka dan beriman kepada Allah.
Tetapi orang-orang itu tidak mendengarkan apa yang didakwahkan oleh Nabi Yunus dan nabi pun meninggalkan mereka. Meskipun Yunus adalah seorang nabi, Yunus tetap seorang manusia biasa dan ia merasa kecewa karena dakwahnya tidak dihargai sehingga ia pun keluar dari kota ketika ia tidak mendapatkan apa yang ia harapkan.
Setelah meninggalkan kota, Yunus naik kapal. Ia berlayar jauh meninggalkan tempat yang membuat ia merasa gagal dalam berdakwah. Namun, begitu di laut, badai melanda dan semua kru kapal ketakutan. Para pelaut ini merasa bahwa para Tuhan laut pasti tidak senang dengan mereka, jadi mereka berpikir untuk melemparkan satu orang ke laut untuk menenangkan badai.
Para kru berpikir bertanya kepada semua penumpang kapal dan banyak yang menunjuk bahwa Yunus lah yang semestinya harus dibuang ke laut. Para kru pun melemparkan Yunus dengan penuh harapan bahwa setelah melemparkan Yunus ke laut maka hal itu akan melindungi diri mereka dan kapal mereka.
Mukjizat Allah Datang untuk Nabi Yunus
Begitu berada di air, sesuatu yang luar biasa terjadi. Allah mengirimkan seekor ikan besar, beberapa menggambarkannya sebagai ikan paus, untuk menelan seluruh tubuh Yunus. Begitu berada di perutnya, Yunus turun ke dasar laut, dipenuhi dengan keputusasaan yang luar biasa.
Yunus berpikir, bagaimana ia bisa selamat dari bencana ini? Apa jalan keluar dari situasi yang mungkin ada? Yunus benar-benar diliputi kegelapan, kegelapan perut makhluk itu, kegelapan yang dalam dan yang terburuk, kegelapan keputusasaan.
Baca Juga: Nabi Sulaiman
Meskipun ia adalah seorang yang religius, dipanggil untuk menjadi seorang nabi, dia mengalami keraguan, dan ketika ia berada dalam keputusasaan yang mendalam, segalanya berubah baginya. Dalam Alquran, dijelaskan bahwa Yunus “menangis dalam kegelapan.”
Namun saat menangis, Yunus menyadari bahwa Allah Swt. lah yang mengendalikan segala sesuatu. Kemudian Yunus meneriakkan syahadat “tidak ada Tuhan selain Engkau,” dan ia meminta bantuan Allah. Saat meminta bantuan Allah itulah, doanya didengar.
Ya, begitu Yunus mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa hanya Allah yang bisa menyelamatkannya, sesuatu yang indah terjadi. Pertama, paus itu mulai menyanyikan pujian Allah, lalu semua ikan kecil di sekitarnya dan semua makhluk laut, masing-masing dengan caranya sendiri, hingga ada paduan suara pujian kepada Allah yang besar dan menggema.
Setelah itu paus berenang ke permukaan dan mengeluarkan Yunus ke pantai. Sama seperti Allah telah menggunakan paus itu untuk menyelamatkan Yunus dari badai dan dari tenggelam di laut, jadi Dia juga menggunakan ikan paus untuk membawa Yunus dengan aman ke darat lagi.
Yunus yang diletakkan di pantai kemudian merasa mual dan sakit saat ia berbaring di atas pasir dan berada di panasnya terik matahari. Saat sadar, ia masih tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Allah kemudian melindunginya dengan menumbuhkan berbagai tanaman di atasnya untuk menutupi Yunus dai panasnya matahari.
Setelah selamat dari cobaan dan kulitnya berhenti sakit karena rasa asam di perut ikan paus, nabi Yunus memutuskan untuk kembali ke Nineweh. Perjalanannya kali ini untuk melihat apa yang telah terjadi pada kota dan orang-orangnya.
Namun ketika ia tiba di sana, dengan sangat terkejut, ia melihat bahwa kota dan orang-orangnya belum dihancurkan, tetapi semuanya telah bertaubat kepada Allah. Pesannya telah sampai pada mereka. Mungkin ketika mereka melihat badai yang mengerikan itu terjadi di kejauhan, mereka melihat di dalamnya gambaran tentang apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka tidak bertobat.
Siapa yang tahu bahwa akhirnya saat ia mengalami kengerian di perut paus, rakyat Ninewe beriman kepada Allah. Yunus sangat bahagia atas keimanan rakyat Ninewe setelah semua ujian yang ia lalui. Akhirnya ia puas bahwa misi dakwahnya telah tercapai.
Hikmah dari Kisah Nabi Yunus
Ada banyak hal yang bisa diajarkan kisah Yunus kepada kita. Apa sajakah itu?
1. Semua kemegahan di dunia bisa hancur seketika jika Allah sudah berkehendak
Ninewe, kota besar dan ibu kota kerajaan besar yang terletak di seberang sungai dari kota Mosul, merupakan kota yang ekonominya maju. Semua kekuatan duniawi ada di kota ini. Para adikuasa yang berperilaku seolah-olah mereka adalah Allah, dan percaya bahwa setiap orang harus mematuhinya, suatu hari mati jika Allah berkehendak/
Bahkan semua kekayaan kota ini akan hilang dan memudar. Ingat, Allah yang memegang kendali, bukan negara ini atau itu. Allah akan memutuskan jalannya peristiwa.
2. Hanya Allah yang memegang kendali untuk merubah kaumnya atau tidak
Pelajaran lain dari kisah Nabi Yunus adalah bahwa kita tidak pernah tahu dampak perbuatan kita terhadap orang lain. Seperti Yunus, dipanggil untuk memberi tahu orang lain tentang Islam, tetapi hasilnya adalah nihil.
Sebuah kata yang kita ucapkan kepada satu orang mungkin sangat menyentuh mereka, namun kita mungkin tidak pernah melihat efek dari kata itu. Tetapi kita harus terus berusaha. Namun, yang tidak boleh kita lakukan adalah berpikir bahwa kitalah yang memegang kendali atas masuk tidaknya orang tersebut ke dalam Islam.
Bukan kita yang mengendalika, tapi Allahlah yang memegang kendali dan Dia sendiri yang memanggil orang untuk percaya kepada-Nya. Kita tidak boleh sedih atau marah ketika upaya kita tampaknya gagal.. Dalam waktu-Nya sendiri dan dengan cara-Nya sendiri, Allah akan mengubah keimanan seseorang.
3. Allah menggunakan semua hal untuk melindungi hamba-Nya yang beriman
Dalam kisah Nabi Yunus, Allah menggunakan pelaut untuk membuang Yunus dan menggunakan paus dan tanaman, untuk melindungi hamba-Nya yang bertaqwa dari marabahaya. Jangan menyerah. Percaya pada kekuasaan Allah. Allah dapat menggunakan semua situasi untuk melakukan hal-hal besar di luar imajinasi kita.
Tentunya dari kisah ini, kita semua yang merasa lelah dengan banyak masalah, hendaknya tetap percaya bahwa semua permasalahan hidup yang kita miliki, pastinya akan ada jalan keluarnya. Hal yang terpenting untuk kita lakukan adalah tetap beriman dan percaya pada kekuasaan Allah.
Sumber Kisah Nabi Yunus :
- Sejarah Hidup Nabi-Nabi (Qashahul Anbiya’), H. Salim Bahrein, PT Bina Ilmu : Surabaya, 2007.
- Gambar: https://i0.wp.com/hidayatullah.com/wp-content/uploads/2020/03/Nabi-Yunus.jpg